Tugas 3 - Menganalis Berita dari Koran
TUGAS 3
NPM : 210104190087
NAMA : Maulana Khaliefatur
Riyadhus Sholihin
SEMESTER : 1
KELAS : C
MATA KULIAH : Dasar Penulisan Multimedia
Head Line/Judul Berita
Leg
Nama
Media : Galamedia News
Judul
Berita : Mahasiswa Ajak Aksi
May Day
Jumlah
Halaman : 2 halaman
Tanggal
Cetak : Rabu, 30 April 2008
Mahasiswa Ajak Aksi May Day
DIPONEGORO, (GM). Menjelang Hari Buruh
Internasional (May Day), 1 Mei 2008, puluhan mahasiswa melakukan aksi unjuk
rasa di depan Gedung Sate, Jln. Diponegoro Bandung, Selasa (29/4). Mereka
datang dari berbagai elemen mahasiswa proburuh, seperti Front Mahasiswa
Nasional (FMN), Himpunan Mahasiswa Revolusioner (HMR), Front Aktivis Mahasiswa
Unisba (FAMU), dan Komunikasi Mahasiswa untuk Demokrasi (KMD).
Aksi
dilakukan sekira pukul 11.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB. Sebelumnya mereka
berkumpul di kampus Universitas Islam Bandung (UNISBA), Jln. Tamansari,
kemudian melakukan long march menuju
Gedung Sate.
Pada
aksinya, para mahasiswa mengajak lapisan masyarakat yang peduli buruh dan tani
agar pada 1 Mei 2008 digelar aksi besar-besaran sebagai peringatan Hari Buruh
Internasional. Buruh dan mahasiswa, katanya, akan membuat pernyataan sikap
peringati May Day sebagai perlawanan terhadap rezim yang antirakyat.
Menurut
Bowon, koordinator aksi tersebut, dalam peringatan May Day tersebut pihaknya
akan menuntut kesejahteraan buruh pada rezim Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY)-Jusuf Kalla (JK) yang menggunakan politik perburuhan fleksibel (labour market flexible). Sistem ini
memungkinkan pengusaha memakai atau membuang (hire and fire) buruh
sesuai kebutuhan.
Bowon
menyatakan, aksi tersebut dimaksudkan juga untuk memberi wacana dan propaganda
luas untuk bersama-sama turun dan mengikuti aksi pada 1 Mei mendatang.
Tak
hanya itu, kata Bowon, aksi itu juga merupakan rangkaian acara peringatan 1 Mei
dan mengajak lapisan masyarakat beserta mahasiswa yang peduli terhdapa nasib
buruh dan petani saat ini. “Apalagi dengan kondisi rezim SBY-JK sekarang”,
jelas Bowon pada orasinya.
Aksi Indosat
Sementara
itu, dalam waktu berbeda, Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia (Ismahi) juga
melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Selasa (29/4). Bedanya, Ismahi
mendesak pemerintah untuk merebut kembali saham Indosat yang telah dijual pada
tahun 2004.
Ketua
Umum Pengurus Pusat Ismahi, Cecep Agam Nugraha mengatakan, kepemilikan silang (cross ownership) yang dilakukan Temasek
merupakan sebuah persekongkolan.
Sedangkan
kordinator aksi, Maria Amelia menjelaskan bahwa aksi demo ini menrupakan
rangkaian acara dari tuntutan mereka agar pemerintah segera merebut kembali
saham Indosat ke pangkuan Indonesia.
Untuk
memperingati Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei nanti, Ismahi akan
melakukan aksi serupa dengan jumlah masa seribu orang. “Bukan hanya ormas dan
LSM, Amien Rais dan Tuti Alawiyah pun dipastikan akan ikut turun ke jalan, “
ungkap Maria.
Dalam
aksinya, Ismahi yang merupakan gabungan berbagai perguruan tinggi di Bandung
menyatakan sikap dengan tegas, yaitu mendesak kepada pemerintah untuk
bertanggung jawab dan membeli kembali Indosat dari Singapura. Kedua,
menghentikan rencana penjyalana aset-aset nasional kepada bangsa lain. Ketiga,
merevisi kebijakan-kebijakan yang merugikan kepentingan nasional. Dan yang terakhir mengajak semua elemen bangsa
untuk bergandengan tangan memperjuangkan kembalinya aset-aset nasional ke
pangkuan ibu pertiwi. (B.83/ryan.job/vic.job)**
Nama
Media : Galamedia News
Judul
Berita : 6 Pedagang DVD
Porno Diciduk
Jumlah
Halaman : 2 halaman
Tanggal
Cetak :
6
Pedagang DVD Porno Diciduk
AHMAD YANI, (GM). Aparat Polresta Bandung Tengah dan
Polres Indramayu masing-masing menciduk 3 orang pedagang VCD dan DVD porno
dalam sebuah operasi di wilayah hukumnya masing-masing. Rabu (2/4). Dari para
pedagang itu, polisi berhasil menyita seratus lebih keping VCD dan DVD porno.
Berdasarkan
keterangan yang dihimpun “GM” , Kamis (3/4), anggota Polres Bandung Tengah
menciduk 3 pedagang VCD dan DVD porno dalam sebuah operasi pekat di Jln. Dalem
Kaum Bandung. Barang bukti yang disita sebanyak 16 keping DVD dan 23 VCD.
Ketiga
pedagang tersebut adalah Iy (18), warga
Karangpawitan, Garut, Gus (24), warga Jln. Pangarang Bandung, dan Kho (20),
warga Jln. Pagarsih Bandung. Kini mereka mendekam di ruang tahanan Mapolresta
Bandung Tengah untuk diperiksa lebih lanjut.
Kapolresta
Bandung Tengah, AKBP Drs. Arief Ramdhani didampingi Kasatreskrim, AKP Dasmin,
mengatakan, para tersangka pengedar VCD dan DVD porno itu akan dijerat pasal 40
huruf C Undang-undang (UU) Pornografi atau pasal 282. Kemudian pasal 282 dengan
ancaman hukuman 5 tahun penjara atau denda setidaknya Rp 50 juta. “Rata-rata
konsumennya orang-orang yang sudah dikenal dan menjadi langganannya,” kata
Arief.
Menurut Arief, terungkapnya kasus tersebut berawal dari
informasi masyarakat bahwa di Jln. Dalem Kaum banyak penjual VCD dan DVD porno.
Polisi pun menggelar operasi dengan berpura-pura menjadi pembeli. Sehingga,
dalam operasi tersebut polisi menemukan langsung pedagangnya.
Di
Indramayu
Sementara
itu di Indramayu, Polres Indramayu juga menciduk 3 pengedar VCD porno. Mereka
adalah War (31), warga Dusun Bedong, Desa/Kec. Sukra, Mak (43), warga Desa
Patrol Lor, Kec. Patrol, dan Ad (32), asal Desa/Kec. Jatibarang. Nama terakhir
adalah seorang pegawai negeri sipil (PNS) pada Kantor Perhubungan Indramayu.
Polisi
berhasil mengamankan ratusan keping VCD porno yang siap diedarkan di pasar
rakyat wilayah Kec.Patrol. Kini, para tersangka masih dimintai keterangan oleh
petugas.
Berdasarkan
keterangan yang dihimpun “GM”, keberhasilan jajaran Polres Indramayu dalam
mengungkapkan penjualan VCD porno ini bermula dari banyaknya keluhan masyarakat
yang menyatakan di beberapa tempat penjualan VCD di pasar malam (pasar rakyat)
beredar VCD porno. Informasi ini ditindaklanjuti polisi dengan langsung turun
ke tempat yang di sebutkan itu.
Polisi
yang menyelidiki tempat berjualan dan akhirnya mengamankan puluhan keping VCD
porno. Dalam operasi itu, polisi juga mengamankan ratusan VCD porno dari rumah
tersangka, termasuk menyita 22 VCD kosong, 90 software serta 1 buah computer dengan printer dan CPU-nya.
Kapolres
Indramayu, AKBP Drs. Syamsudin Djanieb didampingi Kasatreskrim Polres
Indramayu, AKP Moh. Susanto, S.I.K, membenarkan pihaknya telah mengamankan
tersangka yang diduga sebagai penjual VCD porno. Pihaknya kini masih menita
keterangan dari tersangka. (B.99/udi/ryan.job)**
Nama
Media : Galamedia News
Judul
Berita : Hanya Mencuri Helm
Jumlah
Halaman : 2 halaman
Tanggal
Cetak :
Hanya
Mencuri Helm
Aksi geng motor memang menjadi momok
menakutkan bagi masyarakat, terutama yang biasa beraktivitas di malam hari.
Betapa tidak, kawanan geng motor sering berulah dengan tindakan criminal. Namun
jangan khawatir, jajaran kepolisian terus mengejar mereka.
Seperti
yang dilakukan jajaran Polsekta Bandung Wetan, Rabu (2/4). Mereka menangkap
empat orang pelajar yang diduga sebagai geng motor.
Polisi
menemukan beberapa senjata tajam dari mereka. “Memang dalam kasus ini mereka
hanya mencuri helm. Tapi tidak menutup kemungkinan, mereka pelaku kejahatan
lainnya yang sering dilakukan penjahat bermotor. Yang jelas, saat ini kita
masih menyelidiki keterlibatan mereka dalam aksi-aksinya,” ujar Kapolresta
Bandung Tengah, AKBP Drs. Arief Ramdhani, didampingi Kapolsekta Bandung Wetan,
AKP Reynold Hutagalung dan Kanit Reskrim, Iptu Deden Ahmad Yani.
Dijelaskan
Arief, dalam mengantisipasi aksi-aksi kriminalitas yang dilakukan penjahat
bermotor, pihaknya telah menyebarkan anggota reskrim di lapangan. Termasuk
mengintensifkan dan mengedepankan fungsi Kring Serse serta anggota patroli.
Namun peranan masyarakat pun sangat dibutuhkan.
Banyak
pelaku melibatkan anak di bawah umur dan pelajar. Sehingga mereka perlu
mendapatkan perhatian khusus dari orang terdekat,
“Tapi dalam mengantisipasi hal ini, kita perlu peran
serta dari masyarakat dan semua pihak. Termasuk orangtua dan guru. Sehingga
mereka bisa memberikan arahan kepada para putra putrinya. Tanpa peran serta
masyarakat, itu kurang efektif,” ujar Arief. (B.99/ryan.job)**
Nama
Media : Galamedia News
Judul
Berita : Sepak Bola “Zipur
9-Galamedia Cup 2008” Java Jatinangor Dipaksa Bermain Imbang
Jumlah
Halaman : 1 halaman
Tanggal
Cetak : Selasa, 22 April 2008
Sepak
Bola “Zipur 9-Galamedia Cup 2008” Java Jatinangor Dipaksa Bermain Imbang
UJUNGBERUNG, (GM). Walaupun mendominasi sepanjang
permainan, Java Jatinangor dipaksa bermain imbang tanpa gol 0-0 oleh lawannya
Macan Pakemitan pada pertandingan Grup D KU-18 Turnamen Sepak Bola “Zipur 9
Galamedia Cup 2008” di Lapangan Yon
Zipur 9 Ujungberung, Jln. A.H Nasution Bandung, Senin (21/4). Pada pertandingan
di Grup D KU-16, POP Polda Jabar mengalahkan IM Cicalengka dengan skor 2-0. Gol
POP Polda dicetak oleh M.Zulfikar pada menit 4 dan Kamaludin (9).
Kedua
pertandingan berjalan kurang atraktif karena kondisi lapangan berlumpur akibat
hujan yang mengguyur Kota Bandung pada pagi harinya. Sehingga pergerakan bola
pada pertandingan Java Jatinangor melawan Macam Pakemitan dan saat POP Polda
ditantang IM Cicalengka kurang mengalir dengan lancar.
Menanggapi
pertandingan kemarin, pelatiha Java Jatinangor, Dadi menilai anak asuhnya sudah
mendominasi jalannya permainan. Namun karena kondisi lapangan yang kurang baik,
lajut bola tidak optimal. Padahal, katanya, sejumlah peluang tercipta dari
sektor sayap sebelah kanan. Serangan Java dimotori oleh Cecep kerap kali
merepotkan barisan pertahanan Macan Pakemitan.
“Permainan anak-anak tadi cukup mendominasi, apalagi
pada babak pertama, mereka lebih banyak peluang, namun pada babak kedua mereka
terlalu percaya diri, sehingga terlalu keasyikan menyerang dengan arah serangan
itu-itu saja. Mereka tidak mengembangkan pola serangan dan arah serangan yang
lebih variatif, mengingat kondisi lapangan yang kurang mendukung.” jelas Dadi
usai pertandingan.
Sementara
itu, pelatih Macan Pakemitan, Yopi Yuda Iskandar menilai anak asuhnya telah
menunjukkan kerja kerasnya kendati terus digempur Java. Ia berharap dengan
hasil imbang ini, timnya dapat melaju ke babak berikutnya dan bertemu dengan
SIDOLIG.
“Permainan
anak-anak tadi sudah menunjukkan usaha terbaik mereka, memang kita lebih banyak
ditekan lawan, tetapi hasil imbang sudah cukup bagi kami.” jelas Yopi.
Pada
babak pertama, Java lebih sering menusuk pertahanan Macan Pakemitan melalui
sektor sayap kanan yang dimotori Cecep. Tetapi, beberapa peluang Java berhasil
dimentahkan kiper Ferdi. Bahkan pada saat Ferdi salah mengantisipasi bola yang
ditendang keras oleh pemain Java, Yudi , bola malah membentur tiang gawang.
Begitu
pun di babak kedua, dominasi makin menjadi-jadi. Namun posisi kiper Macan
Pakemitan, Ferdi selalu dalam posisi searah dengan arah datangnya bola. Pada
paruh kedua ini, Java mengubah arah serangan melalui sektor sayap kiri dengan
memasukkan pemain pengganti , yaitu Dede. Suplai bolanya efektif membantu
serangan Java. Namun lagi-lagi posisi Ferdi, sang kiper Macan Pakemitan selalu
sigap dalam mengantisipasi bola. Hingga akhir pertandingan, kedudukan bertahan
0-0. (rian.job)**
Nama
Media : Galamedia News
Judul
Berita : Mahasiswa Tagih
Pendidikan Gratis
Jumlah
Halaman : 2 halaman
Tanggal
Cetak : Sabtu, 3 Mei 2008
Mahasiswa Tagih Pendidikan Gratis
Aksi
tersebut mereka lakukan untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)
yang jatuh pada 2 Mei di halaman Gedung Sate, Jln. Diponegoro Bandung.
Selain
berorasi dan menggelar spanduk, mereka juga melakukan aksi teaterikal
pendidikan mahal. Meski jumlah pengunjuk rasa cukup banyak, namun tidak membuat
Jln. Diponegoro ditutup. Karena para pengunjuk rasa datang secara bergelombang
sejak pukul 09.00 WIB.
Front
Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Garut beserta sekolah alternative Blerahayat
Garut datang lebih awal. Mereka menuntut pendidikan murah dan berkualitas, dana
pendidikan 20%, pendidikan berbasis lokal, peningkatan profesionalisme pengajar
nonsertifikat, dan lembaga pendidikan serta keterlibatan masyarakat dalam
segala kebijakan pendidikan.
Setelah
FPPI, mulai berdatangan pengunjuk rasa lainnya dari Dewan Pendidikan, Kesatuan
Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Bandung, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
yang berasal dari berbagai elemen mahasiswa, guru dan pelajar, Front Perjuangan
Rakyat (FPR), Gerakan Mahasiswa Pendidikan Nasional (Gema Pena), dan BEM
se-Bandung Raya.
Tuntutan
mereka hampir serupa, yakni realisasi anggaran pendidikan 20%, pendidikan
gratis, penghentian Ujian Nasional (UN), peningkatan sarana dan prasarana
sekolah.
Menurut
Koordinator Gema Pena, Andi Subastian, pendidikan di Jabar saat ini masih
memprihatinkan. Angka buta huruf mencapai 1,3 juta, anak yang putus sekolah 1,2
juta atau 34,8% dari seluruh jumlah anak usia sekolah 7-15 tahun. Sementara
anggaran pendidikan 2008 Pemprov Jabar baru 621,819 miliar atau 12% dari APBD.
Padahal, konstitusi mengisyaratkan anggaran pendidikan 20%.
“Untuk
angka buta huruf, sekolah yang rusak dan lainnya, Komisi E harus melihat
langsung di lapangan. Karena, jumlah yang mereka ketahui terlalu sedikit bidla
dibandingkan dengan kondisi di lapangan. Dari penelitian kasar yang kita
lakukan di sekitar wilayah Tamansari, ditemukan 300 orang yang buta huruf.
Padahalm disana berdekatan dengan rumah Kepala Dinas Pendidikan Kota Badnun.”
ujar Andi.
Selain
itu, Gema Pena pun akan menagih janji gubernur terpilih yang menggaungkan
pendidikan gratis. “Kita minta agar pendidikan gratis di Jabar segera
direalisasikan.” ujar Andi.
Ia
menambahkan, untuk meralisasikannya perlu ada political will dan action
plan yang jelas serta konsisten.
Sementara
itu, Sekretaris Komisi E, Syarif Bastaman mengatakan, untuk tahun 2008
pelaksanaan pendidikan gratis sangat tidak mungkin karena anggaran sudah
berjalan. “Tahun 2000 harus gratis, itu janji gubernur terpilih. Kita akan
dorong itu, dan fraksi saya pun akan ngotot
agar hal itu teralisasi.” ujar Syarif.
Selain
di Gedung Sate, sebagian elemen masyarakat seperti KAMMI, Dewan Perwakilan
Rakyat pun melakukan aksi unjuk rasa ke DPRD Kota Bandung. Selain mereka,
datang juga satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma) Kota Bandung
yang menuntut realisasi anggaran pendidikan 20% dan meminta Pemkot Bandung
peduli pada nasib anak-anak kurang mampu serta mendoakan kelulusan pelajar yang
telah ikut UN.
Wajar 12 Tahun.
Di
tempat terpisah, Wali Kota Cimahi, Ir. H.M.Mitoc Tochija, M.M, mengatakan, Kota
Cimahi merupakan salah satu kota di Jabar yang sudah menunstaskan program Wajib
Belajar Pendidikan Dsar (Wajar Dikdas) 9 Tahun. Saat ini, pihaknya tengah
mempersiapkan rintisan Wajar Dikdasmen 12 Tahun. “Selain itu, kami tengah
merintis sekolah yang berstandar nasional dan internasional. Cimahi sudah
mempunyai SD dan SMP yang sudah berstandar internasional. Mudah-mudahan kedepan
ada SMA/SMK yang bertaraf internasional.” ujar Itoc kepada wartawan di
perkantoran Pemkot Cimahi, Jln. Rd.
Demang Hardjakusumah Ciamhi, Jumat (2/5).
Ia
mengatakan, jumlah pendidik di Kota Cimahi sudah memadai, tinggal meningkatkan
kualitasnya yang antara lain melalui sertifikasi. Di samping itu, lanjutnya,
beberapa waktu lalu guru-guru yang belum S1 sudah disekolahkan.
Disinggung
mengenai infrastruktur, Itoc menjelaskan, hingga saat ini bangunan sekolah
mulai tingkat SD hingga SMA di Kota Cimahi relatif sudah baik. “Selain itu,
kita pun turut bangga dengan masuknya SD Nurul Aulia Cimahi sebagai nomine
lomba UKS tingkat nasional. Mudah-mudahan SD tersebut bis merebut juara.”
ujarnya.
Kesempatan
tersebut diisi dengan penampilan kreasi seni siswa-siswi SDN Melong Mandiri,
seperti rampak kendang dan tari-tarian. Di samping itu, wali kota memberikan
penghargaan kepada para siswa, guru, kepala sekolah, pengawas berprestasi mulai
tingkat SD hingga SMA.
Demo di balai kota
Sementara
itu, ratusan pelajar dan badan eksekutif mahasiswa (BEM) se-Bandung Raya
melakukan aksi unjuk rasa, menuntut pemerintahan meninjau ulang sistem ujian
nasional (UN). Aksi mereka digelar di Balai Kota Bandung Jln. Merdeka, Jumat
(2/5). “Pemerintah pusat dan daerah harus lebih fokus terhadap anggaran
pendidikan 20%, tanpa harus memotong gaji guru,” tutur Dodi Santoso selaku
coordinator lapangan BEM Bandung Raya.
Sementara
itu, wakil pelajar Muhammadiyah, Huda Triana mengatakan, pemerintah harus
meninjau kembali mekanisme dan sistem UN. “Pencapaian nilai pada UN bukanlah
standarisasi mutu atau keberhasilan, jika mekanisme dan sistem serta fasilitas
masih diabaikan,” katanya.
Menurut
Huda, momentum Hari Pendidikan Nasional sengaja dimanfaatkan untuk menampung
aspirasi para pelajar dan mahasiswa, termasuk mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk mengkaji ulang sistem UN,”
ujarnya.
Nilai
UN, lanjutnya, bukan jaminan untuk menumbuhkembangkan kualitas sistem
pendidikan nasional jika mekanisme dan sistem terabaikan. “Standarisasi mutu
serta keberhasilan pendidikan tidak harus mengacu pada nilai UN,” tuturnya.
Diungkapkan
Huda, pemerintah juga harus dapat menuntaskan Jadikan Realisasi Pendidikan Dua
Belas Tahun (Jardikdas).
Selain
melakukan orasi, para pendemo juga melakukan aksi teatrikal dengan membakar
kardus-kardus bekas sebagai symbol mahalnya biaya sekolah tahun 2008. Aksi
berlangsung aman tanpa tindakan kasar aparat atau kepolisian, yang berjaga di
sekitar halaman gedung. Mereka juga melakukan aksi serupa di Gedung DPRD Gedung
Sate, Jln. Diponegoro. (B.95/B.96/B.98/ryan.job/vic.job)**
Nama
Media : Galamedia News
Judul
Berita : “Ayam Kampus”
Jumlah
Halaman : 1 halaman
Tanggal
Cetak : Selasa, 8 April 2008
“Ayam Kampus”
Orang
biasanya menyebutnya “ayam kampus”. Istilah itu diberikan kepada para mahasiswi
yang memang mencari sambilan dengan cara menjajakan tubuhnya kepada para pria
hidung belang. Keberadaan ayam kampus ini sangat tersembunyi di beberapa kampus
di Kota Bandung. Bahkan tidak sembarang orang bisa masuk dan mendapatkan
mereka. Tidak terkecuali dengan para om-om berduit ataupun pria macho
berkantung tebal sekalipun. Mereka tentu akan kesulitan, apabila bila tidak
memiliki jaringan yang bisa masuk kepada mereka (ayam kampus).
Namun
demikian banyak cara untuk bisa masuk kepada jaringan mereka. Seperti halnya
yang dilakukan oleh Budi (bukan nama sebenarnya), salah seorang mahasiswa di
Kota Bandung. Diakui Budi, memang akhir-akhir ini keberadaan ayam kampus
semakin tersembunyi. Bahkan cenderung tertutup.
Sebab
mereka lebih berhati-hati dalam memilih pasangannya. Mereka khawatir dengan
status mereka di kampusnya akan terbongkar. “Wah sekarang mah agak sulit, lain
dengan dulu. Sekarang mah semakin tertutup.” akunya.
Meski
sedikit tersembunyi, kata Budi, ada beberapa cara untuk mendapatkan informasi
tentang mereka. Seperti yang pernah dialaminya, ia bisa mendapatkan informasi
tentang keberadaan ayam kampus tersebut melalui seorang tukang parkir dan
pedagang kios yang ada di kampus tersebut.
“Biasanya tukang parkir ini tahu, siapa saja mahasiswi
yang menjadi ayam kampus di kampus itu. Bahkan ia pun tahu berapa nomor kontak
yang harus dihubungi, termasuk juga urusan banderolnya. Yang penting baik-baik
aja sama dia, ya kasih duit kek atau gimana, terserah pokonya.” ujar Budi.
Pada
pelaksanaannya, lanjut Budi, tukang parkir tersebut akan menghubungi ayam
kampus yang menjadi sasaran tembak. Termasuk juga meminta nomor kontaknya.
Bahkan tukang parkir tersebut pun bisa menjelaskan karakteristik dari ayam
kampus tersebut, termasuk harga tawarnya. Rata-rata para ayam kampus yang
berorientasi pada uang, mematok harga antara Rp.300.000 hingga Rp.400.000 per
tiga jam.
“Tapi
sebetulnya kalau sudah jalan, masalah harga bukanlah patokan utamanya. Kalau
ayam kampusnya seneng sama kita, ya kita jalan, pacaran. Malah kalau dia happy bareng ama kita, ya jakan terus,
selamanya. Jadi bukan masalah duit lagi yang mereka cari, tapi kesenangan dan
kepuasan,” ungkapnya.
Apalagi
ayam kampus cenderung bersikap hedonis dan ingin selalu tampil. Bahkan mereka
cenderung enggan bila diajak to the point
untuk kencan di hotel. “Biasanya mereka kepinginnya main dulu, baik dugem
atau tempat lainnya. Sehingga itu bisa membuatnya happy,” kata Budi. (B.99.ryan.job)**
Nama
Media : Galamedia News
Judul
Berita : Berkas Perkara AACC Dilimpahkan
Jumlah
Halaman : 1 halaman
Tanggal
Cetak : Selasa, 8 April 2008
Berkas Perkara AACC Dilimpahkan
JLN.JAWA (GM). Berkas perkara tiga panitia
penyelenggara konser musik peluncuran album perdana band metal Beside di Geudng
Asia Africa Cultural Centre, Jln. Braga Bandung, akhirnya dilimpahkan
Polwiltabes Bandung ke Kejaksaan Negeri Bandung, Senin (7/4). Hal itu dilakukan
setelah berkas perkara tersebut dinyatakan lengkap atau P21.
Bersamaan
dengan itu, ketiga tersangka yaitu AA(26), SH (24), dan HE (23), panitia yang
tergabung dalam event organizer EIE Produciton, dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri
Bandung sekira pukul 10.00 WIB. Selain para tersangka, petugas pun melimpahkan
barang bukti. Di antaranya 15 bonggol tiket (1.500 lembar), dua buku kuitansi,
12 lembar undangan, satu lembar susunan kepanitiaan, salah satu majalah Mouse, satu botol tinta stempel, lima
bekas kembang api, 29 botol kosong bir, serta 14 botol kosong bekas minuman
Mansion House.
Para
tersangka dijerat pasal 359 dan 360 KUHP tentang kelalaian, sehingga
meakibatkan orang lain meninggal dunia dan luka-luka. Ketiganya diancam dengan
hukuman kurungan selama 5 tahun penjara.
Kapolwiltabes
Bandung, Kombes Pol. Drs. Bambang Suparsono didampingi Kasat Reskrim, AKBP
Hendro Pandowo, mengatakan, kasus perkara para tersangka telah dilimpahkan ke
Kejari Bandung. Terlebih berkas pekaranya telah dinyatakan lengkap.
“Berkas
perkaranya sudah lengkap, sehingga para tersangka dan barang buktinya kita
limpahkan ke kejaksaan untuk diproses,” kata Bambang.
Menurut
Bambang, pihaknya telah memeriksa 58 orang saksi. Mereka adalah para panitia
penyelenggara, kru band, personel band, penonton, kerabat dan keluarga korban.
Termasuk saksi korban yang terluka..
Kendati
demikian, lanjut Bambang, pihaknya sempat mengalami sedikit hambatan dalam hal
proses visum yang berakhir pada akhir Maret 2008. Terlebih dengan banyaknya
korban yang harus divisum. (B.99/ryan.job)**
Nama
Media : Galamedia News
Judul
Berita : Kuli Bangunan Tewas
Terjatuh dari Lantai II
Jumlah
Halaman : 2 halaman
Tanggal
Cetak : Kamis, 3 April 2008
Kuli Bangunan
Tewas Terjatuh dari Lantai II
REGOL,(GM).
Asep Dana (27), seorang buruh bangunan, tewas secara mengenaskan setelah
terjatuh dari atap asrama putri Sekolah Tinggi Teknologi Kharisma, Jln. Srimahi
Baru RT 02/RW 06 Kel. Ancol, Kec. Regol, Bandung, Rabu (2/4) sekira pukul 11.00
WIB.
Beberapa
saksi mata di lokasi kejadian mengatakan, saat itu warga Kp. Lembang II RT
03/RW 11 Bojong Sari, Kab. Bandung tersebut sedang memperbaiki plafon asbes
asrama putri yang rusak akibat hujan es Minggu lalu. Saat itu korban
memperbaiki plafon tersebut bersama Ujang Ruhiyatman.
Namun
ketika sedang memperbaiki plafon, tiba-tiba asbes yang diinjaknya ambrol. Tak
ayal korban jatuh terjun bebas ke lantai dasar yang berketinggian sekitar 10
hingga 15 meter.
Korban
jatuh dengan posisi kepala di bawah sehingga kepala membentur lantai, ia tewas
seketika.
Lisa
(31), salah seorang penghuni asrama yang melihat korban jatuh, menjerit
histeris. Saat itu juga Lisa langsung minta tolong dan memberitahukan kejadian
tersebut pada Andri, salah seorang petugas keamanan asrama.
Warga
yang mendengar ada kuli bangunan yang jatuh dari lantai dua berbondong-bondong
mendatangi lokasi kejadian untuk melihat peristiwa tersebut.
Aparat
Polsekta Regol dan Polresta Bandung Tengah yang mendatangi lokasi kejadian,
segera menyelidiki kasus itu. Selain mengidentifikasi korban, polisi pun
memintai keterangan sejumlah saksi. Setelah itu mengevakuasi jasad korban ke
Rumah sakit Sartika Asih Bandung untuk diautopsi.
Kapolsekta
Regol, AKP Afriadi yang didampingi Kanit Reskrim, Iptu Aji Susanto mengatakan,
pihaknya masih menyelidiki penyebab kematian korban. Namun dari hasil
penyelidikan sementara, kuat dugaan korban meinggal karena terjatuh dari atap
rumah setelah asbes yang dipijaknya ambrol karena tidak kuat menopang tubuh
korban.
“Dugaan
sementara karena jatuh dari atap. Tapi kita masih menyelidiki kasus ini,
dikhawatirkan ada indikasi lain yang menyebabkan jatuhnya korban,” jelas
Afriadi seraya mengatakan, saat ini pihaknya tengah memeriksa 4 orang saksi
yang terkait dengan kasus tersebut. (B.99/ryan.job)**
Nama
Media : Galamedia News
Judul
Berita : Usamed FC Kampiun
Jumlah
Halaman : 2 halaman
Tanggal
Cetak : Senin, 21 April 2008
Usamed FC
Kampiun
DAYEUHKOLOT,(GM). Diperkuat 9 pemain asing, Usamed FC
berhasil menjadi kampiun setelah menang tipis 3-2 (2-2) atas 007 FC di partai
final Turnamen Sepak Bola Yon Zipur 3 Cup 2008, di Lapangan Batalyon Zeni
Tempur 3, Jln. Dayeuhkolot Kab. Bandung, Minggu (20/4).
Gol
Usamed masing-masing diciptakan Bingana pada menit 3, serta Cucu Hidayat (13)
dan Toni Basile (49). Sedangkan dua gol balasan 007 FC, dihasilkan Bule (6) dan
Andem (8).
Sebagai
juara, Usamed brhak atas uang pembinaan Rp.10 juta. Tampil sebagai pemain
terbaik, Anwarudin dari Usamed dan Dadan Suhendar (007).
Pelatih
Usamed, Ariandika mengatakan, kemenangan timnya pada partai puncak kemarin,
tidak lepas dari peran para legion asing. Beberapa diantaranya para mantan
pemain yang pernah membela klub-klub Liga Indonesia Divisi 1, seperti bomber
Toni Basile.
“Pada
pertandingan tadi anak-anak bermain cantik, apalagi para pemain asingnya,
tampil bagus. Saya tekankan kepada para pemain asing untuk tidak bermain
asal-asalan atau terlalu banyak protes, hasilnya terlihat jelas di lapangan,
kita memenangkan pertandingan.” ujar Ariandika di sela-sela merayakan kemanan
timnya saat meraih trofi bergilir turnamen ini
Sedangkan
pelatih 007 FC, Otong mengakui, salah satu kelemahan timnya, penyerang Rocky
Pituray yang kurang tampil maksimal, karena kurang mendapatkan dukungan dari kedua
gelandangnya. Selain itum faktor jumlah pemain asing di ku bu Usamed DC yang
begitu banyak sehingga pemainan Usamed begitu dominan.
“Di
sektor depan Rocky kurang mendapat masukan serta umpan-umpan yang matang dari
kedua gelandang kita dari sayap kiri dan kanan. Kami memakai pola 3-5-2,
padahal kalau Rocky mendapat umpan yang
baik, beberapa peluang dapat tercipta dengan membuahkan hasil positif bagi tim.
Rocky main bagus, tapi kurang didukung dari sektor lainnya.” katanya.
Jalannya Pertandingan
Pada awal babak petama, kedua tim bermain
dengan tempo cepat. Beberapa peluang pada menit pertama tercipta dari kedua
tim. Namun peluang lebih dulu diciptakan 007 untuk melahirkan gol dari
tendangan langsung Bingana pada menit 3. Gol cepat tersebut tidak membuat tempo
permainan menurun. Bahkan 007 lebih gencar melakukan serangan melalui sektor
sayap kanan yang dimotori Bule dan Atun dari sektor sayap kiri.
Hanya
selang 3 menit, 007 menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui Bule. Gol balasan
007, hasil umpang silang dari sektor sayap kiri yang dilancarkan Atun.
Terlena
dengan permainan menyerang yang dimotori para legiung asingnya, Usamed FC
kembali kecolongan sehingga kembali tertinggal 1-2. Gol kedua 007 tercipta
melalui sontekan pemain 007 FC Andem.
Tertinggal
satu gol, Usamed FC memasukkan mantan
pemain Persib Cucu Hidayat yang terkenal dengan tendangan bebasnya. Pada menit
13, tendangan bebas Cucu, beberapa meter di luar kotak penalty membawa Usamed
imbang menjadi 2-2. Hasil tersebut bertahan hingga turun minum.
Memasuki
babak kedua, Usamed dan 007 tetap memainkan pola permaian cepat saling
menyerang. Pada menit 49, legiun asing asal Afrika, Toni menunjukkan kelasnya
untuk membawa Usamed kembali unggul menjadi 3-2. Kedudukan tidak berubah hingga
peluit panjang dibunyikan wasit Yosep. (rian.job/B.109)**
Nama
Media : Galamedia News
Judul
Berita : Mantan Atlet Sepeda
Kepergok Nyabu
Jumlah
Halaman : 2 halaman
Tanggal
Cetak :
Mantan Atlet
Sepeda Kepergok Nyabu
JLN.JAWA,(GM). Kepergok mengonsumsi sabu-sabu, Fer alias
Sonic (30), seorang atlet sepeda gunung, di bekuk anggota Satnarkoba
Polwiltabes Bandung di Jln. Braga Bandung, Senin (7/4). Selain membekuk atlet
yang pernah memperkuat Asian Games di Jepang ini, petugas pun menangkap Ny. IR
(32), salah seorang rekan tersangka. Petugas menyita satu bungkus klip kecil
sabu-sabu, alat isap, dan alat bakarnya. Kini kedua tersangka mendekam di ruang
tahanan Mapolwiltabes Bandung untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kapolwiltabes
Kombes Pol. Drs.Bambang Suparsono yang didampingi Kasat Narkoba, AKBP Drs. Asep
Jenal kepada wartawan, Selasa (8/4) mengatakan, atlet sepeda gunung yang pernah
memperkuat Asian Games di beberapa negara ini kepergok mengonsumsi sabu-sabu.
Tersangka dijerta dengan pasal 62 jo 60 UU RI No. 5 Tahun 1997 tentang
Psikotoprika.
Dipaparkan
Bambang, terungkapnya kasus ini berawal dari informasi masyarakat yang
mengatakan ia sering mengonsumsi barang terlarang. Dari hasil penyelidikan
diketahui ia sedang berada di sebuah diskotek di Jln. Pasirkaliki Bandung.
Informasi
tersebut pun ditindaklanjuti sehingga anggota berusaha mengintai dan
menguntitnya. Saat ditangkap tersangka sempat mengelak telah mengonsumsi sabu.
Namun saat diperiksa ke laboratorium dan hasilnya positif mengonsumsi
sabu-sabu, tersangka akhirnya mengakui perbuatannya
Anggota
yang memeriksa mesnya di Jln. Damar, Setiabudhi Bandung, ditemukan satu paket
kecil sabu-sabu dibungkus plastic klip di kamarnya. “Saat itu tersangka mengaku
mendapatkan barang tersebut dari IR, temannya, yang membeli di sebuah diskotek
di Jakarta Barat dan ia membeli sebanyak dua paket kecil dengan harga sekitar
Rp 2,y Juta dari tersangka DD (DPO).” jelas Bambang.
Mendapat
penjelasan tersebut, anggota menangkap tersangka IR di rumah kosnya di Jln.
Surya Sumantri Bandung. Saat itu anggota tidak berhasil menemukan barang bukti
dari tangan tersangka. Namun saat dilakukan pemeriksaan di lab, wanita ini juga
positif telah mengonsumsi sabu-sabu.
Tidak Aktif
Sementara
itu saat ditemui secara terpisah, Wakil Ketua Umum Ikatan Sepeda Seluruh
Indonesia (ISSI) Pengprov Jabar, Dimiyati Warsajaya menegaskan, tersangka saat ini sudah tidak aktif menjalani
aktivitas sebagai atlet balap sepeda Jabar. Namun demikian, Dimiyati
membenarkan, tersangka pernah mengibarkan nama Jabar di pentas balap nasional. (B.99/B.94/ryan.job)**
Comments
Post a Comment