Tugas 5 - Membuat Artikel
Tugas 5
NPM : 210104190087
Nama : Maulana Khaliefatur Riyadhus
Sholihin
Semester : 1
Kelas : C
Mata Kuliah :
Dasar Penulisan Multimedia
Bandung
Jadi Kota Termacet di Asia, Salah Siapa?
Kemacetan
adalah suatu kondisi atau situasi tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu
lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas
jalanan. Kemacetan biasanya terjadi di kota-kota besar yang memiliki jumlah
kendaraan yang terus bertambah namun tidak diimbangi dengan kapasitas dari
jalanan yang ada di kota tersebut. Ada beberapa alasan atau faktor yang
menyebabkan terjadinya kemacetan.
Penyebab kemacetan diantaranya adalah :
1.
Arus yang melewati jalan telah melampaui
kapasitas jalan
2.
Terjadinya kecelakaan (adanya gangguan dari
warga atau pengguna jalan yang menonton kecelakaan atau posisi kendaraan yang
mengalami kecelakaan masih berada di tengah jalan)
3.
Terjadi banjir sehingga kendaraan
memperlambat kendaraan
4.
Ada perbaikan jalan
5.
Bagian jalan tertentu yang longsor
6.
Adanya rumah-rumah kumuh atau bangunan
liar
8.
Adanya
kendaraan keluar-masuk
9.
Ada
‘pasar kaget’
10. Ada galian atau perbaikan listrik
sehingga terjadi penyempitan jalan
Bandung
menjadi kota termacet yang ada di Indonesia, mengalahkan kota Jakarta yang
sebelum-sebelumnya dinilai menjadi kota
termacet di Indonesia. Asian Development Bank (ADB) telah melakukan survey dan
merilis data tentang kemacetan yang ada di Indonesia, dan hasilnya
menunjukkan kota Bandung yang menjadi
kota termacet. Di tingkat asia, Bandung menempati urutan ke-14 kota termacet.
Sedangkan itu, DKI Jakarta berada di urutan ke-17, lalu Surabaya berada di
urutan ke-20.
Menanggapi
hal tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara. Menurutnya, ia
sudah memiliki beberapa kebijakan sebagai solusi untuk mengurai kemacetan yang
ada di Kota Bandung. Salah satu contoh kebijakannya adalah kebijakan ganjil
genap. Menurutnya, kebijakan ganjil genap akan efektif untuk mengurai kemacetan
yang ada di kota Bandung, solusi ini juga sudah terbukti mampu mengatasi kemacetan
di Jakarta.
Gubernur
yang kerap disapa Kang Emil ini juga meminta kepada warganya untuk tidak manja
menggunakan kendaraan pribadi. Apabila jarak yang akan ditempuh oleh warga Jawa
Barat relatif dekat, ia menyarankan untuk menggunakan transportasi massal. Saat
ini, pihaknya tengah melakukan perbaikan moda transportasi publik. Bahkan perbaikan tak hanya dilakukan di
Bandung, mealainkan di sejumlah wilayah Jawa Barat lainnya, hal ini bertujuan
agar daerah-daerah lainnya tidak bernasib sama seperti di Bandung.
Pembangunan
terus dikebut guna mengatasi kemacetan di Kota Bandung. Seperti proyek pembangunan
Jembatan Fly Over di Jalan Jakarta –
Jalan Supratman, namun proyek tersebut malah menyebabkan arus lalu lintas
mengalami kemacetan parah dari biasanya. Kemacetan ditambah dengan adanya Kiara
Artha Park yang baru saja diresmikan,
ini akan menyebabkan bertambahnya jumlah kendaraan yang melewati jalan
tersebut.
Kemacetan
juga tentunya memberikan dampak kepada para pengguna jalan, diantaranya adalah kerugian
waktu, pemborosan energi, dan
meningkatkan polusi udara. Beberapa lokasi yang rawan terjadi kemacetan
biasanya adalah jalan utama atau jalan protokol dalam kota. Biasanya di jalan
tersebut terdapat beberapa tempat, seperti lokasi rekreasi, pusat perbelanjaan,
dan pusat perkantoran.
Kemacetan
menjadi sebuah masalah yang tiap tahunnya menjadi ‘PR’ bagi pemerintah. Solusi
juga sudah banyak yang ditawarkan seperti ganjil genap, ajakan untuk
menggunakan transportasi umum serta optimalisasi moda transportasi massal.
Semua dilakukan agar masyarakat bisa menggunakan transportasi umum dengan aman
dan nyaman. Adapun beberapa manfaat apabila solusi tersebut berhasil dilakukan
seperti efisiensi waktu, penghematan
energi bahan bakar dan mengurangi polusi udara.
SUMBER
Comments
Post a Comment